Kegiatan Dalam Layanan Sirkulasi (Keangotaan)





I. Pengantar
      Layanan Sirkulasi merupakan salah satu jenis jasa di perpustakaan yang berhubungan langsung dengan pemustaka/pengguna perpustakaan. Kegiatan dalam layanan sirkulasi sering disebut sebagai ujung tombak dari jasa perpustakaan, karena ini yang paling sering didatangi dan digunakan langsung oleh pemustaka. Kualitas sebuah perpustakaan itu bukan diukur dari seberapa banyaknya bahan pustaka yang ada di dalam perpustakaan tersebut, namun apabila layanan sirkulasi dan pelayanannya tidak lancar dan kurang begitu memperhatikan layanan sirkulasi ini, maka begitu tidak pentingnya sebuah perpustakaan itu. Begitu pentingnya layanan sirkulasi dalam sebuah perpustakaan, maka dari itu layanan sirkulasi harus berkualitas. Oleh karena itu, setiap kegiatan dalam layanan sirkulasi harus berorientasi pada kebutuhan pemustaka/pengguna perpustakaan. Karena yang diutamakan oleh perpustakaan adalah pelayanan yang baik terhadap pemustaka.
       Untuk memberikan pelayanan kepada pemustaka terhadap fasilitas yang ada di dalam perpustakaan. Perpustakaan haruslah menyediakan layanan keanggotaan kepada setiap pemustaka. Adapun hal ini dilakukan tentunya untuk menjamin bahwa proses pelayanan yang diberikan oleh pihak perpustakaan dan digunakan oleh pemustaka berjalan dengan tertib dan teratur sesuai aturan persyaratan yang ditentukan.

II. Tinjauan Literatur

1. Defenisi Layanan Sirkulasi
     Kata sirkulasi berasal dari bahasa Inggris “Circulation” yang berarti perputaran, peredaran, seperti pada “sirkulasi udara” sirkulasi uang dan sebagainya. Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi sebenarnya adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan, kepentingan pengguna jasa perpustakaan(Lasa Hs., 1993:1).
      Layanan sirkulasi merupakan layanan di mana pengguna jasa perpustakaan akan menerima pelayanan dari perpustakaan. Pelayanan sirkulasi memiliki kegiatan-kegiatan antara lain: mengadakan pendaftaran anggota baru, peminjaman, pengembalian sampai dengan pemungutan denda(Aswina, 2017:12).

2. Defenisi Keanggotaan Perpustakaan
Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi(2004:77), Keanggotaan perpustakaan merupakan tanda bukti bahwa pengguna perpustakaan sudah mendaftarkan dirinya sebagai anggota perpustakaan. Keanggotaan ini menunjukkan bahwa pemegangnya memiliki hak untuk fasilitas perpustakaan, membaca, dan meminjam bahan pustaka yang ada di dalam perpustakaan.

III. Pembahasan

1. Keanggotaan Perpustakaan
Keangotaan perpustakaan sangat perlu dilakukan, karena ini adalah cara untuk mempermudah pemustaka dalam kegiatan peminjaman bahan pustaka yang ada di dalam perpustakaan.Untuk kepengurusan keanggotaan, setiap perpustakaan memililiki kebijakannya masing-masing sesuai peraturan perpustakaan itu sendiri. Pada perpustakaan tertentu ada beberapa persyaratan seperi pemungutan biaya pendaftaran dan ada juga yang tidak, menyerahkan foto diri serta fotokopi tanda pengenal, semua ini diperlukan untuk mengenal jati diri si anggota.
Seperti yang sudah dijelaskan tadi, menurut F Rahayuningsih(2007:92), untuk beberapa perpustakaan tugas menerima anggota ada yang menjadi tanggung jawab bagian administrasi perpustakaan. Mengenai syarat dan jenis keanggotaan berbeda tergantung kepada kebijakan perpustakaan. Jenis keanggotaan menliputi anggota Intern yang artinya anggota yang terdiri dari sekelompok orang yang berkaitan langsung dengan anggotanya. Kedua, anggota Ekstern adalah anggota yang terdiri dari sekelompok orang tidak ada kaitannya dengan lembaganya.
2. Fungsi Keanggotaan Perpustakaan
Menurut Sutarno, N.S. (2003:98-99) kegunaan dari pada pendaftaran anggota adalah:
1) Mengetahui jati diri peminjam, memperhatikan tanggung jawab untuk mengamankan milik perpustakaan dan melindungi hak pembaca yang lain, yang memungkinkan ingin mempergunakan denga baik.
2)  Mengukur daya guna perpustakaan bagi mereka yang dilayaninya.
3) Mengukur kedudukan sosialnya dengan jalan mengetahui junlah buku yang   dipinjam oleh para pembaca.
4) Mengetahui golongan peminjaman untuk memahami pula kebutuhan mereka, selera yang sesuai dapat dipergunakan sebagai data perbandingan dengan perpustakaan lain, kemudian meningkatkan.







3. Contoh Kartu Anggota Perpustakaan
1) Perpustakaan Umum

2) Perpustakaan Perguruan Tinggi


3) Perpustakaan Sekolah





Sumber
Aswina. 2017. Analisis Proses Layanan Sirkulasi Di Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kabupaten Luwu Utara [Skripsi], Makassar(ID): UIN Alauddin Makassar.
Lasa, HS. 1993. Manajemen Perpustakaan Sekolah, Yogyakarta: Gama Media.
N.S, Sutarno. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Sumber Informasi Perpustakaan